Selasa, 28 September 2010

PESUGIHAN YANG HALAL


Do’a atau berdo’a tidak asing lagi bagi telinga kita.
Hampir semua agama dan kepercayaan mengajarkan kepada pengikutnya untuk senantiasa bedo’a.
sebab do’a adalah pengingat ketika keberhasilan dapat diraih,maka kita sadar itu merupakan
karunia Alloh, jika kegagalan yang datang, maka do’a sebagai benteng dari putus asa,
karena dari situ kita tahu betapa lemahnya kita,tanpa pertolongan-Nya mustahil kita mampu
menjalani hidup ini.

Sebagian orang menggap do’a sebagai “pesugihan” yang halal, mungkin anda sudah mencari
do’a manjur,do’a paling mujarab,do’a paling ampuh, atau juga mendatangi tempat berdo’a
yang maqbul, mungkin juga sudah menyempatkan waktu untuk memasuki waktu mustajabnya do’a.

Pernahkah kita merasa kalau do’a kita ditolak oleh Alloh?

Berbagai do’a sudah dilantunkan, bermacam cara bahkan tidak jarang kita meluangkan waktu,
 mencari saat dan tempat yang konon mustajab untuk berdo’a, namun semua itu nyaris tidak
 membawa hasil, bahkan yang lebih tragis, nikmat yang kita harapkan malah laknat yang
datang. Kehidupan yang layak, rejeki yang melimpah,isteri yang cantik,kendaraan mewah
selalu kita panjatkan agar itu berpihak pada kita, namun bukannya mendekat, malah menjauh.

Rahasia do’a makbul

Setelah bertahun-tahun terombang-ambung diantara harapan dan putus asa,
kadang pertanyaan- pertanyaan datang bertubi-tubi. Kenapa Alloh masih enggan mengabulkan
do’aku? Apa salahku? Kurang apalagi? Puasa sudah,berdo’a sudah,beramal sudah,
tapi koq masih begini saja.

Ada 3 tahapan yang harus kita lakukan agar do’a kita maqbul, bahkan dijamin pasti
insya Alloh manjur ;

1. Syukur

Mungkin kita bertanya, hidup saja susah apa yang mau disyukuri? Inilah kesalahan kita.
Coba kita renumgkan ! andai kita mempunyai anak, anak kita minta mobil-mobilan, karena kita
 sayang kita kasih, tapi anak itu lupa membawa pulang mainannya ketika bermain dengan
kawan-kawannya. Hilanglah mainan itu. Keesokan harinya dia merengek minta dibelikan lagi,
kita pun membelikannya, dan kejadian pertama terulang lagi. Lantas jika anak kita itu minta
lagi apa jawab kita? Apa akan langsung membelikannya? Tentu kita akan marah bukan?

Memang Alloh tidak seperti kita, namun kita hendaknya tahu diri, bagaimana Alloh akan
mengabulkan do’a kita jika nikmat yang sudah ada saja tidak pernah disyukuri,
ini namanya tidak tahu berterima kasih.

Dan yang paling penting adalah ; do’a itu bisa di ijabah atau ditolak oleh Alloh,
 tapi syukur pasti akan diterima ( bagaimana syukur yang benar? akan dilanjutkan dalam
tulisan berikutnya , insya Alloh).

Jika kita bersyukur, maka Alloh akan menambahi anugerah-Nya kepada kita tanpa kita minta
sekalipun. Alloh berfirman ; “Jika kamu menghitung-menghitung nikmat Allah, niscaya kamu
tidak akan dapat menentukan jumlahnya (menghitungnya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun Lagi Maha Penyayang.” QS. An Nahl : 18.

2. Malu

Sepantasnya kita malu, mungkin kita tidak diberi harta lebih, tapi kita masih diberi akal,
 tangan, kaki dan yang lebih penting kita masih hidup, tapi kenikmatan2 itu sekan tidak
 berarti apa-apa bagi kita, kita mendefinisikan nikmat itu hanya berupa harta,tahta,wanita.


3. Istighfar

mohonlah ampun kepada Alloh, atas kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan dengan
 sebenar-benarnya.

Insya Alloh dengan di awali dan dilandasi 3 hal tersebut do’a kita akan di kabulkan oleh
Alloh. Dengan catatan semua itu dilakukan dengan benar tanpa direkayasa.